Minggu, 09 September 2012

Korban-korban lelaki Hidung belang

2005......
Namanya juga mahasiswa baru, ada semangat memuncak (ca' io nian) ingin membuat sebuah kegiatan mahasiswa (itung-itung nunju'kan mahasiswa yang aktif), setelah berembug dengan rekan-rekan mahasiswa, diputuskan untuk  mengadakan acara bedah buku, satu minggu waktu untuk mencari tema dan judul buku apa yang akan dibedah. dan hasilnya  buku berjudul "Korban-korban lelaki hidung belang" menjadi pilihan sepihak. rekan-rekan putra sangat setuju sekali dengan judul itu (ladas), yang putri nurut bae walaupun mereka sempat memboikot kegiatan ini karena kurang sependapat dengan judul yang dianggkat, tanpa menghiraukan masukan dan mempertimbangkan protes dari kaum hawa diangkatlah judul ini, dicari pembicaranya, disosialisasikan dan pamplet sudah di sebar ke Sekolah, Madrasah se-Ogan Ilir dan Perguruan Tinggi se-Palembang......
Tanggapannya luar biasa, banyak yang mendaftar, penasaran, siapa sebenarnya yang menjadi korban????
Semuanya fix, H-2 pamlet itu baru terbaca oleh Direktur Sekolah Tinggi, panitia dipanggil, diceramahi, intinya judul bukunya harus diganti atau acara dibatalkan, judul buku ini dianggap mendeskreditkan kaum hawa (kata beliau), silakan baca dulu pak (pinta kami), tak, dari judulnya pun sudah begini apalagi isinya. pokoknyo ganti tetek.
Tidak.......................Cacam..................... payo ce...............
pening-pening palak panitia
Rekan-rekan putri tersenyum (gantian ladas).
dengan sekejap, sim salabi adra kadabra Judul berubah, peserta berlimpah tapi kecewa karena kesalahan dalam berkomunikasi dan berkoordinasi. terlaksana tapi tak meriah.












2012........
itu tahun 2005, tujuh tahun yang silam, kini telah menjadi kenangan dan pelajaran, tapi saat ini buku itu memang tidak layak lagi untuk dibedah dan diangkat ke permukaan, karena sudah banyak Lelaki yang menjadi korban wanita hidung belang dan hidung pesek saat ini. 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda